Kediri 10/4/2023 – , Para Siswa dan Guru pada hari Senin (10/4) bertempat di MTsN 6 Kediri melaksanakan apel dan berikrar untuk tidak membunyikan petasan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, mereka juga berjanji untuk tidak membeli dan membawa petasan selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Dalam kegiatan apel ini dipimpin oleh Kepala MTsN 6 Kediri Agus Gunawan.
Dalam apel ini Agus selaku pembina apel membacakan sambutan Bupati Kediri (Mas Dhito) yang berisi harapan dan dukungan semua pihak khususnya para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya, utamanya berkaitan dengan petasan. Selain berbahaya buat diri sendiri dan orang lain, bermain petasan juga melanggar hukum dan ada sanksi pidana. Selain itu, juga membahayakan lingkungan sekolah dan masyarakat di sekitar kita,
Saat menjadi pembina apel, dalam amanatnya Agus Gunawan menambahkan, “sebagai calon generasi penerus bangsa, pelajar yang baik harus mengikuti seluruh peraturan yang ada, untuk menciptakan siswa-siswi yang tertib dan disiplin.”
Dikonfirmasi usai pelaksanaan ikrar, Agus Gunawan selaku Kepala MTsN 6 Kediri menjelaskan, bahwa acara deklarasi pelajar anti petasan di bulan Ramadan dan Idul Fitri tersebut adalah tindak lanjut atas keprihatinan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan adanya kasus perdagangan bahan petasan yang melibatkan oknum pelajar. “Mas Bupati tidak ingin ada korban lagi di kalangan pelajar karena itu beliau mengarahkan agar jajaran pendidikan baik di lingkungan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas, aparat keamanan juga Kementerian Agama di Kabupaten Kediri membangun komitmen bersama,” terangnya
Agus juga menyampaikan, “Harapannya, setelah ikrar ini selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri para siswa khususnya MTsN 6 Kediri tidak membunyikan atau memperjualbelikan bahan petasan, Kabupaten Kediri harus bebas petasan. Dengan dilaksanakan Apel dan Ikrar untuk tidak membunyikan Petasan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dapatnya dipahami dan dipatuhi para siswa sesuai Ikrar yang telah diucapkan seperti tertuang dalam bener serta ditanda tangani oleh para siswa,” harapnya
Apel diakhiri dengan pembukaan pondok ramadhan oleh kepala madrasah. Kemudian diikuti dengan penandatanganan ikrar semua siswa di selembar banner. Dengan maksud agar semua anak-anak paham karena mengandung tanggung jawab yang besar. Selanjutnya bener dipasang di papan lingkungan madrasah. Dengan demikian para siswa akan selalu ingat apa yang telah di Ikrarkan dan mematuhi nya. (Humas)